Kamis, 10 November 2016

sifat munafik dan keras hati



SIFAT MUNAFIK DAN KERAS HATI
Apa itu munafik? Mengapa adanya munafik dan mengapa Allah sangat membenci orang yang munafik? Salah satu dari pertanyaan itu telah dijawab oleh Allah salah satunya dalam surah At-Taubah ayat 68, Allah berfirman:
  
Artinya :
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.”
Penjelasan surah diatas :
           Menafik atau nifak artinya bermuka dua. Maksud bermuka dua tersebut bisa dibilang baik didepannya tapi menyembunyikan keburukannya atau buruk dibelakang. Sifat munafik itu tidaklah baik untuk kita karena sifat munafik itu dibenci atau sangat dibenci oleh Allah SWT. maka jauhilah sifat tersebut dari diri kita dan jauhi dari lingkungan kita supaya orang disekitar kita jauh dari sifat nifak tersebut.
          Di dalam firman-Nya Allah SWT., sangat benci oleh orang unafik laki-laki maupun perempuan, allah itu maha adil tidak memihak pada siapapun jadi apapun yang kita perbuat didunia ini akan dibalas seadil-adilnya di akhirat dengan Allah SWT., orang yang munafik sudah diancam oleh Allah pada quran surah at-taubah ayat 68 Allah mengancam dengan neraka jahanamnya Allah mereka orang munafik maupun orang-orang yang kafir akan kekal di dalamnya karena telah melakukan larangan-nya.
          Allah akan melaknati merekadengan azab yang kekal di dalamnya. Masihkah kita mendekati larangan-Nya Allah? Padahal Allah telah menegur kita dengan Firman-Nya yang sangat jelas di Al-Quran dan sunnah-Nya.
          Adapun cirri-ciriorang munafik adalah “Bila ia berkata ia berdusta, bila ia be ia berjanji ia mengingkari, bila ia berbuat ia berkhianat.” Itulah cirri-ciri orang memiliki sifat munafik di dalam dirinya, jadi kita tidak boleh berdusta, mengingkar janji, dan berkhianat karena itu adalah tindakan orang yang munafik yang sangat di benci oleh Allah SWT.
          Bila ia berkata ia berdusta atau berbohong, orang yang sering berkata bohong ada yang disadari dan ada juga yang tidak disadari baik berbohongnya dalam tingkat yang kecil ataupun dalam tingkat yang besar, maksud dalam tingkat yang kecil mereka berbohong tanpa disadari tetapi ada jujurnya sedangkan dalam tingkat yang besar adalah orang yang suka berbohong atau dianggapnya hobby berbohong, jadi berbohong itu bisa menjadi hobby seseorang”MashaAllah” jangan sampai kita termasuk orang yang seperti itu. Orang tersebut bisa jadi setiap perkataanya itu mengandung unsure bohong. Itulah yang dinamakan berdusta.
                Bila ia berjanji ia mengingkari. Sebagai manusia janganlah berjanji kalau tidak ada niat untuk menepatinya. Karena janji adalah hutang, hutang haruslah dibaya, kalau tidak dibayar akan menjadi dosa serta diakhirat akan ditanya atau ditagih hutang tersebut maka janganlah mempunyai janji kepada orang lain, kalau tidak akan ditepati itu akan menjadi dosa sajadan bikin repot orang yang sudah kamu beri janji.
          Bila ia berbuat ia berkhianat. Perilaku ini tidak disukai Allah karena berkhianat adalah tidak mematuhi perintah-perintah-Nya dan melakukan amanah-amanah yang dibebani oleh seseorang. Pengkhianat akan mengantarkan kalian kesengsaraan. Berkhianat adalah akhlak tercela yang dibenci oleh Allah SWT., maka dari itu harus jauhi perilaku tercela.
          Dengan demikian, kita sebagai hamba Allah SWT., harus menjahi larangan-Nya terutama sifat munafik karena Allah sangat tidak menyukai orang-orang munafik dan orang-orang kafir, karena Allah Maha adil dan Allah sangat membenci sifat munafik serta sifat-sifat tercela yag telah disinggung oleh Allah SWT., dalam firman-firman-Nya. Semoga Allah memaafkan orang yang bertobat kepadnya terutama orang-orang munafik dan orang-orang kafir seperti pembahasan kita sekarang. Semoga pembahasan diatas dapat berguna dan bermanfaat.
Marah atau amarah ? pasti diantara kita pernah merah karena sesuatu yang tidak disukai. Marah memang tidak baik untuk jasmani dan rohani kita dan tidak disukai oleh islam. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya :
“Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya ada seseorang laki-laki yang mendatangi nabi saw., (kemudian) mengatakan,”berikanlah akunasihat.” Lalu nabi saw., mengatakan “janganlah kamu marah.” Kemudian orang tadi berkata lagi,”berikanlah aku nasihat.” Nabi saw., pun mengatakan “janganlah engkau marah.” ( HR. Bukhari)
          Nabi saw juga pernah bersabda orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat akan tetapi orang yang kuat adalah rang yang dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Nabi adalah orang yang sabar dalam berperilaku ada baiknya kita mengukuti perilaku nabi saw., yang sangat disukai Allah, Allah tidak suka orang yang pemarah dan tidak adanya kesabaran dalam dirinya. Jadi alangkah baiknya kita memperbaiki diri menjadi lebih baik supaya  apa yang kta perbuat disukai dan disenangi Allah dan mendapatkan berkah serta pahala dari Maha kuasa.
          Marah adalah suatu emosi yang dirasakan seseorang. Marah salah satu perbuatan setan atau ganguan dar setan jadi apabila kita marah hendaklah kita berwudhu untuk tenangkan hati dan dinginkan diri dari amarah yang membakar hati dari ganguan setan. Bisa juga dengan shalat (bila waktunya) meminta perlindungan dari Allah SWT., dari godaan setan yang terkutuk.
          Bahaya dari marah yaitu:
1.     Tidak ada kesabaran.
Maksud dari tidak ada kesabaran yaitu tidak dituruti keinginannya ia marah, apapun yang diperbuat salah kemudian marah. Tidak bisa bedakan mana perbuatan baik dan perbuatan yang buruk.
2.     Maksiat.
Seseorang yang sedang marah terkadang berbuat diluar akal pikirannya dan dapat merugikan diri sendiri. Bisa saja saat sedang marah berbuat maksiat contohnya: mabuk-mabukan, berjudi, membuat onar di lingkungan sehingga merusak ketertiban di masyakarat, dll.
Mungkin dengan cara itu mereka anggap bisa tenang dari amarahnya dan membuat dirinya rileks padahal itu membuat dirinya menjadi lebih marah dan ganguan dari setan yang berlebih.
3.     Mendapat azab dari Allah SWT.
Allah tidak menyukai makhluknya saling menyakiti satu sama lain sebab dapat membuat permusuhan. Seseoang yang berbuat maksiat akibat marah allah akan memberi balasan berupa azab. Pada akhirnya juga perbuatan marah akan berakibat buruk baginya sendiri  yang tidak dapat menahan marah.
          Banyak dampak buruk bagi seseorang yang tidak dapat menahan amarah dan mendapat dosa dari Allah SWT., kita sebagai umat muslim harus menjauhi diri dari amarah yang menguasai  diri kita. Semoga pembahasan diatas dapat berguna dan bermanfaat.
penulis: Esa Nur Fadhillah sidik