SIFAT MUNAFIK DAN KERAS HATI
Apa
itu munafik? Mengapa adanya munafik dan mengapa Allah sangat membenci orang
yang munafik? Salah satu dari pertanyaan itu telah dijawab oleh Allah salah
satunya dalam surah At-Taubah ayat 68, Allah berfirman:
Artinya
:
“Allah
mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir
dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi
mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.”
Penjelasan
surah diatas :
Menafik atau nifak artinya bermuka dua. Maksud
bermuka dua tersebut bisa dibilang baik didepannya tapi menyembunyikan
keburukannya atau buruk dibelakang. Sifat munafik itu tidaklah baik untuk kita
karena sifat munafik itu dibenci atau sangat dibenci oleh Allah SWT. maka
jauhilah sifat tersebut dari diri kita dan jauhi dari lingkungan kita supaya
orang disekitar kita jauh dari sifat nifak tersebut.
Di dalam firman-Nya Allah SWT., sangat
benci oleh orang unafik laki-laki maupun perempuan, allah itu maha adil tidak
memihak pada siapapun jadi apapun yang kita perbuat didunia ini akan dibalas
seadil-adilnya di akhirat dengan Allah SWT., orang yang munafik sudah diancam
oleh Allah pada quran surah at-taubah ayat 68 Allah mengancam dengan neraka
jahanamnya Allah mereka orang munafik maupun orang-orang yang kafir akan kekal
di dalamnya karena telah melakukan larangan-nya.
Allah akan melaknati merekadengan azab
yang kekal di dalamnya. Masihkah kita mendekati larangan-Nya Allah? Padahal
Allah telah menegur kita dengan Firman-Nya yang sangat jelas di Al-Quran dan
sunnah-Nya.
Adapun cirri-ciriorang munafik adalah “Bila
ia berkata ia berdusta, bila ia be ia berjanji ia mengingkari, bila ia berbuat
ia berkhianat.” Itulah cirri-ciri orang memiliki sifat munafik di dalam
dirinya, jadi kita tidak boleh berdusta, mengingkar janji, dan berkhianat
karena itu adalah tindakan orang yang munafik yang sangat di benci oleh Allah
SWT.
Bila ia berkata ia berdusta atau
berbohong, orang yang sering berkata bohong ada yang disadari dan ada juga yang
tidak disadari baik berbohongnya dalam tingkat yang kecil ataupun dalam tingkat
yang besar, maksud dalam tingkat yang kecil mereka berbohong tanpa disadari
tetapi ada jujurnya sedangkan dalam tingkat yang besar adalah orang yang suka berbohong
atau dianggapnya hobby berbohong, jadi berbohong itu bisa menjadi hobby
seseorang”MashaAllah” jangan sampai kita termasuk orang yang seperti itu. Orang
tersebut bisa jadi setiap perkataanya itu mengandung unsure bohong. Itulah yang
dinamakan berdusta.
Bila ia berjanji ia mengingkari. Sebagai manusia janganlah berjanji
kalau tidak ada niat untuk menepatinya. Karena janji adalah hutang, hutang
haruslah dibaya, kalau tidak dibayar akan menjadi dosa serta diakhirat akan
ditanya atau ditagih hutang tersebut maka janganlah mempunyai janji kepada
orang lain, kalau tidak akan ditepati itu akan menjadi dosa sajadan bikin repot
orang yang sudah kamu beri janji.
Bila ia berbuat ia berkhianat. Perilaku
ini tidak disukai Allah karena berkhianat adalah tidak mematuhi
perintah-perintah-Nya dan melakukan amanah-amanah yang dibebani oleh seseorang.
Pengkhianat akan mengantarkan kalian kesengsaraan. Berkhianat adalah akhlak
tercela yang dibenci oleh Allah SWT., maka dari itu harus jauhi perilaku
tercela.
Dengan demikian, kita sebagai hamba
Allah SWT., harus menjahi larangan-Nya terutama sifat munafik karena Allah
sangat tidak menyukai orang-orang munafik dan orang-orang kafir, karena Allah
Maha adil dan Allah sangat membenci sifat munafik serta sifat-sifat tercela yag
telah disinggung oleh Allah SWT., dalam firman-firman-Nya. Semoga Allah
memaafkan orang yang bertobat kepadnya terutama orang-orang munafik dan
orang-orang kafir seperti pembahasan kita sekarang. Semoga pembahasan diatas
dapat berguna dan bermanfaat.
Marah atau amarah ? pasti diantara kita pernah merah karena sesuatu
yang tidak disukai. Marah memang tidak baik untuk jasmani dan rohani kita dan
tidak disukai oleh islam. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya :
“Dari
Abu Hurairah ra. Sesungguhnya ada seseorang laki-laki yang mendatangi nabi
saw., (kemudian) mengatakan,”berikanlah akunasihat.” Lalu nabi saw., mengatakan
“janganlah kamu marah.” Kemudian orang tadi berkata lagi,”berikanlah aku
nasihat.” Nabi saw., pun mengatakan “janganlah engkau marah.” ( HR. Bukhari)
Nabi saw juga pernah bersabda orang
yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat akan tetapi orang yang kuat
adalah rang yang dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Nabi adalah orang
yang sabar dalam berperilaku ada baiknya kita mengukuti perilaku nabi saw., yang
sangat disukai Allah, Allah tidak suka orang yang pemarah dan tidak adanya
kesabaran dalam dirinya. Jadi alangkah baiknya kita memperbaiki diri menjadi
lebih baik supaya apa yang kta perbuat
disukai dan disenangi Allah dan mendapatkan berkah serta pahala dari Maha
kuasa.
Marah adalah suatu emosi yang
dirasakan seseorang. Marah salah satu perbuatan setan atau ganguan dar setan
jadi apabila kita marah hendaklah kita berwudhu untuk tenangkan hati dan
dinginkan diri dari amarah yang membakar hati dari ganguan setan. Bisa juga
dengan shalat (bila waktunya) meminta perlindungan dari Allah SWT., dari godaan
setan yang terkutuk.
Bahaya dari marah yaitu:
1.
Tidak
ada kesabaran.
Maksud dari tidak ada kesabaran yaitu tidak dituruti keinginannya
ia marah, apapun yang diperbuat salah kemudian marah. Tidak bisa bedakan mana
perbuatan baik dan perbuatan yang buruk.
2.
Maksiat.
Seseorang yang sedang marah terkadang berbuat diluar akal pikirannya
dan dapat merugikan diri sendiri. Bisa saja saat sedang marah berbuat maksiat
contohnya: mabuk-mabukan, berjudi, membuat onar di lingkungan sehingga merusak
ketertiban di masyakarat, dll.
Mungkin dengan cara itu mereka anggap bisa tenang dari amarahnya
dan membuat dirinya rileks padahal itu membuat dirinya menjadi lebih marah dan
ganguan dari setan yang berlebih.
3.
Mendapat
azab dari Allah SWT.
Allah tidak menyukai makhluknya saling menyakiti satu sama lain
sebab dapat membuat permusuhan. Seseoang yang berbuat maksiat akibat marah
allah akan memberi balasan berupa azab. Pada akhirnya juga perbuatan marah akan
berakibat buruk baginya sendiri yang
tidak dapat menahan marah.
Banyak dampak buruk bagi seseorang
yang tidak dapat menahan amarah dan mendapat dosa dari Allah SWT., kita sebagai
umat muslim harus menjauhi diri dari amarah yang menguasai diri kita. Semoga pembahasan diatas dapat
berguna dan bermanfaat.
penulis: Esa Nur Fadhillah sidik